Monday, November 21, 2011

Akuntansi dan Laporan Keuangan

Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi bisnis, serta penginterpretasian informasi yang telah di susun. Menurut AICPA (American institute of certified public accountans), Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan dengan suatu cara tertentu dan dalam nilai uang terhadap kejadian atau transaksi yang paling sedikit atau sebagian bersifat keuangan dan penafsiran tertentu terhadap hasil-hasilnya. 
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Definisi akuntansi berikut ini sebagaimana dimuat di dalam statements of accounting principles board no 4 thn (1970) sebagai berikut :
Akuntansi adalah kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah menyediakan informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Jadi dari pengertian akuntasi tersebut sebagai untuk mencapai tujuan yaitu menyediakan informasi keuangan badan usaha yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.



Fungsi Akuntansi
   Fungsi Utama Akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer/manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Fungsi Dasar Akuntansi yaitu :
a.     Menciptakan sistem akuntansi
b.     Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan
c.      Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan
1.1       Kegunaan Akuntansi bagi Manajemen
Semakin besar persahaan, semakin penting peranan akuntansi di dalamnya. Sistem akuntansi yang baik akan mengakibatkan sukses bagi perusahaan. Secara terperinci dapatlah dikatakan bahwa sistem akuntansi harus :
1.     Memberikan suatu kriteria trertulis tentang transaksi finansial perusahaan.
2.   Memberikan laporan finansial secara periodis untuk meringkas hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan.
3.     Memberikan laporan secara periodis untuk meringkas dan membantu pengawasan biaya produksi.
4. Memberikan informasi untuk perencanaan jangka panjang, karena dapat membantu penyusunan anggaran, aliran kas, dan perkiraan kapasitas produksi.
5.     Memberikan data finansial untuk pengambilan keputusan baik secara riil maupun proyeksi.
6.   Dapat digunakan untuk pemeriksaan intern dengan memberikan data finansial yang dapat dipercaya.
7.  Memberikan data untuk menentukan pajak pendapatan, pajak kekayaan, dan laporan alin yang diperlukan pemerintah.
2.1       Kegunaan Akuntansi bagi Investor dan Kreditur
Investor yang memiliki saham atau obligasi pada perusahaan besar, akan menerima laporan keuangan secara periodis berdasarkan catatan akuntansi perusahaan. Laporan tersebut sangat penting bagi investor untuk mengetahui sampai seberapa jauh perkembangan perusahaan beserta kondisi keuangannya.
Selain investor, kreditur juga memerlukan laporan keuangan dari perusahaan terutama pada saat perusahaan tersebut ingin mencari pinjaman. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan keuangan perusahaan sehingga dalam jangka waktu tertentu dapat mengembalikan pinjamannya, dan dapat membayar bung secara rutin.
3.1       Kegunaan Akuntansi bagi Pemerintah
Setiap perusahaan harus membuat laporan tentang penghasilan bersih (laba) yang diperolehnya kepada pemerintah. laporan yang dibuat tersebut harus jelas sehingga mudah untuk menentukan pajaknya. Dalam hal ini, pemerintah juga menghendaki penggunaan sistem pencatatan biaya dan penghasilan oleh perusahaan yang sesuai dengan peraturan yang ada. Instansi-instansi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, juga perlu menyelenggarakan sistem akuntansi yang baik, disebut akuntansi pemerintah.


Pihak-pihak Yang Berkepentingan Terhadap Akuntansi
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap Akuntansi adalah :
a.     Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
b.     Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
c.      Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
d.     Para investor
Kalau menginvest dana tentunya kita bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid. Nah, para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
e.     Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
f.       Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
g.     Rekanan perusahaan
    Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

Prinsip Akuntansi
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1)     Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2)     Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3)     Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4)     Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5)     Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan :
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.”

Isi Laporan Keuangan
Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah mempersiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan ini sangat penting bagi pihak manajemen, kreditor dan investor. Laporan keuangan terdiri dari 3 macam :
a)     Laporan Laba-Rugi (Income Statement)
Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
b)    Laporan Perubahan Modal (Statement of Equity)
Laporan perubahan modal adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal suatu perusahaan akibat dari laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansi.
c)     Neraca (Balance Sheet)
Laporan neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.

Bentuk Neraca
Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu :
-          Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.
-          Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
Bentuk neraca lajur ada 2 (dua) yaitu neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur 12 kolom. Neraca lajur 12 kolom merupakan neraca lajur yang lengkap. Disebut dua belas kolom karena neraca lajur ini memiliki 12 kolom debit dan kredit. Yang sebenarnya di neraca ini terdapat satu kolom lagi berisi nama akun. Ke 12 kolom yang dimaksud meliputi :
·        Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldosaldo akun yang belum disesuaikan.
·        Kolom ke 3 dan ke 4 merupakan kolom yang berisi data penyesuaian. Kolom debit dan kredit dalam data penyesuaian bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus untuk mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatan ddalam jurnal.
·        Kolom ke 5 dan ke 6 merupakan kolom yang neraca saldo akun setelah disesuaikan. Kolom ini berasal dari penjumlahan (pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan angka-angka penyesuaian.
·        Kolom ke 7 dan ke 8 merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi.
Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan.
·        Kolom 9 dan ke 10 merupakan kolom yang berisi laporan perubahan equitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan penarikan prive dimasukkan untuk menghitung perubahan ekuitas yang terjadi pada periode tersebut.
·        Kolom ke 11 dan ke 12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolom ini berisi pindahan jumlah aset dan kewajiban yang berasal dari neraca saldo setelah disesuaikan termasuk pindahan ekuitas dari kolom laporan perubahan ekuitas.
Neraca lajur juga harus dilengkapi informasi mengenai nama perusahaan, neraca lajur dan periode pembuatan neraca lajur, yang diletakkan di bagian atas tengah.

Laporan Laba Rugi
Laporan yang memberikan informasi tentang penghasilan dan biaya tersebut dinamakan laporan rugi laba (income statement) atau disebut juga laporan operasi. Pada pokoknya, laporan rugi-laba dibuat untuk meringkas penghasilan dan biaya-biaya perusahaan selama satu periode. Biaya dimasukkan ke dalam laporan rugi-laba untuk mngurangkan penghasilan, sehingga selisihnya dapat berupa laba bersih (positif) atau rugi (negatif). Jadi persamaan untuk laporan rugi-laba tersebut adalah :
PENGHASILAN – BIAYA = LABA BERSIH (atau RUGI)
Keterangan:
1.     Penghasilan
Penghasilan perusahaan dapat diperoleh dari penjualan total kepada para pembeli selama periode bersangkutan. Jadi, penjualan ini merupakan sumber penghasilan utama bagi perusahaan. Penjualan bersih dapat diperoleh dari penjualan kotor dikurangi penjualan yang dikembalikan.
2.     Biaya
Pengertian biaya di sini mencakup semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. Macam-macam biaya :
1.     Biaya produksi barang untuk dijual, atau disebut harga pokok penjualan.
2.   Biaya penjualan dan administrasi, seperti : biaya periklanan, komisi penjualan, gaji kepala kantor, sewa, dsb.
3.   Selain biaya-biaya tersebut, masih terdapat pengeluaran lain yang akan mengurangi laba usaha, yaitu rugi penjualan aktiva tetap, dan pajak penghasilan.
3.     Laba Bersih
Pada pokoknya, laba bersih ini dapat diperoleh dari seluruh penghasilan dikurangi seluruh biaya.

Bentuk Laporan Laba Rugi
Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
·        Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
·        Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan.

Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) dalam Sofyan Syafri Harahap (2000 : 6), merumuskan empat tujuan laporan keuangan sebagai berikut :
-      Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan.
-  Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya.
-      Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
-      Membantu fungsi dan pengawasan sosial.
Lebih lanjut menurut APB Statement No.4 dalam Sofyan Syafri Harahap (2000:99), menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan dapat digolongkan sebagai berikut :
1.     Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP (General Accepted Accounting Principle).
2.     Tujuan Umum
a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud :
     -   Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
     -   Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.
     -   Untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan hutang-hutangnya.
     - Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
-   Memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang saham.
-  Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditur, supplier, pegawai, pajak, pengumpulan dana untuk pelunasan.
- Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
- Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
c.  Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksirkan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 
d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
e.  Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan.
3.     Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif dari laporan keuangan yaitu sebagai berikut :
-    Relevance, yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
-   Understandability, yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga harus dimengerti oleh para pemakainya.
-    Verifiability, yaitu hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain akan menghasilkan pendapatan yang sama.
-   Neutrality, yaitu laporan akuntansi itu harus netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
-  Timelines, yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang sama.
-  Comparability, yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
-  Completeness, yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari pemakai.


Referensi :


No comments:

Post a Comment